Header Ads

test

TEORI HILDEGRAD PEPLAU HUBUNGAN INTERPERSONAL PERAWAT DAN PASIEN MEMBANTU MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN YANG PROFESIONAL


Oleh : Ns. Conny Winata Berikang, S.Kep 
Pembimbing : Ns. Fitri Arofiati, S.Kep,.MAN,.PhD 

Seiring dengan berjalannya waktu tuntutan masyarakat terhadap kualitas dari pelayanan semakin hari semakin meningkat terutama kualitas dalam pelayanan keperawatan ini merupakan suatu keadaan yang harus direspon dengan cepat dan tepat oleh perawat sebagai ilmu yang paling dekat dengan pasien. Perawat dituntut untuk merespon dengan cepat dan bersifat kondusif, salah satunya adalah pada saat penerimaan pasien baru yang sudah biasa dilakukan di seluruh rumah sakit. Pada kenyataannya penerimaan pasien baru tidak dilakukan dengan standar keperawatan di karenakan tumpukan aktivitas dan pekerjaan. Penerimaan pasien baru merupakan satu bentuk pelayanan yang melibatkan pasien dan keluarga, dimana sangat berpengaruh terhadap mutu dan kualitas dari pelayanan. Dalam memenuhi tingkat kepuasan pasien dapat dimulai dengan melakukan perencanaan tentang kebutuhan asuhan keperawatan sejak pasien masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien baru yang tidak sesuai standar maka otomatis akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu rumah sakit. Dalam ilmu keperawatan pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan pelaksanaan asuhan keperawatan merupakan aplikasi dari konsep, teori dan model keperawatan yang diambil, digabungkan dan dikembangkan serta dilaksanakan.

Strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dengan mengaplikasikan teori keperawatan. Salah satunya adalah teori dan model asuhan keperawatan yang dikemukakan oleh Hildegard E. Peplau dikenal dengan teori hubungan interpersonal dimana teori ini menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri (perawat) dan orang lain (pasien) dalam artian bahwa perawat perlu memahami perilakunya sendiri baru dapat memahami orang lain hal ini sangat membantu dalam mengidentifikasi kesulitan yang dirasakan oleh orang lain. Dalam teorinya ini, Peplau mengajak bagi perawat untuk saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat dieksplore dan dimasukkan kedalam intervensi keperawatan guna menunjang mutu kualitas pelayanan keperawatan yang profersional Peplau menjelaskan hubungan relasi antara perawat dan pasien, relasi ini merupakan kemitraan bukan hubungan yang pasif tetapi hubungan pengalaman bersama baik pasien dan perawat dalam menjalin hubungan bisa memiliki pengalaman yang berbeda maupun sama. Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut sehingga pada praktek keperawatan sehari-harinya ketika perawat dan pasien mengidentifikasi satu masalah pertama kalinya, mereka mulai menyusun tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Menurut Peplau, Keperawatan dapat dipandang sebagai satu proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan yang sama. dalam keperawatan tujuan bersama ini akan mendorong kearah proses terapeutik dimana perawat dan pasien saling menghormati satu dengan yang lain sebagai individu, kedua-duanya mereka belajar dan berkembang sebagai hasil dari interaksi. Apabila dalam melakukan proses penerimaan pasien baru mengaplikasikan teori keperawatan tentang hubungan interpersonal, dan dilakukan sesuai standar rumah sakit tersebut, maka akan terjadi peningkatan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan di rumah sakit.