Header Ads

test

SOLID, PERAWAT SE-SULAWESI UTARA GOTONG – ROYONG BANTU KORBAN BENCANA

PPNISULUT.ORG | Satu minggu pasca bencana banjir dan tanah longsor di Kota Manado, insan - insan Keperawatan dan berbagai elemen di bawah Komando BAPENA PPNI Sulawesi Utara, bahu-membahu, gotong-royong membantu korban bencana.

Berdasarkan laporan kejadian bencana yang dirilis Himpunan Perawat Gawat Darurat (HIPGABI) Sulawesi Utara dan BAPENA PPNI Sulawesi Utara (Rabu, 01/02/2023) diperoleh dampak kejadian Banjir dan Longsor terjadi di 10 Kecamatan, jumlah KK yang terdampak Banjir 4964, 627 rumah rusak ringan, 107 rumah rusak sedang, 433 rumah rusak berat dan 1 korban meninggal dunia.

Sementara itu terdapat 115 Kepala Keluarga yang terdampak Longsor, 47 rumah rusak ringan, 59 rusak sedang, 33 rumah rusak berat, dan 4 korban meninggal dunia.

Hasil wawancara dengan Ketua BAPEN PPNI Provinsi Sulawesi Utara Christian Pomantung, menyebutkan bahwa korban yang terdampak saat ini masih tinggal di pengungsian yang tersebar di 6 Kecamatan, yakni di Rumah-Rumah Ibadah, Gedung-Gedung Pemerintah, dan Fasilitas Umum.

Tim Reaksi Cepat yang dikoordinir langsung oleh Ketua DPW PPNI Provinsi Sulawesi Utara Ns. Suwandi Luneto segera menggerakan semua elemen perawat untuk membantu korban. Dalam hitungan 24 jam yaitu tanggal 28 Januari 2023 BAPENA DPD PPNI Kota Tomohon mengambil langkah memberikan donasi baik uang tunai, maupun bantuan logistic lainnya, disusul BAPENA DPD PPNI Kabupaten Minahasa Utara yang dipimpin langsung oleh Ketua DPD Ineke Ratulolos dan BAPENA DPD Kabupaten Minahasa. Satu hal yang menarik, semua tim bergerak turun ke lapangan membantu membersihkan rumah-rumah warga yang terdampak. Mulai dari masyarakat umum hingga sejawat perawat.

Hasil Laporan Forum Dosen Keperawatan Jiwa Sulawesi Utara, bantuan dan kepedulian juga diberikan oleh Dosen dan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Manado dalam bentuk Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (DKJPS) bertempat di Masjid Hidayatullah Cempaka Kelurahan Bailang.

Saat dihubungi melalui telepon selular, Helly mengatakan “DKJPS diikuti oleh sebagian besar anak-anak usia sekolah. Saya berharap kegiatan ini dapat berlangsung terus untuk mengurangi dampak psikososiospiritual terutama trauma pada anak-anak”.

Sementara itu mahasiswa Keperawatan yang tergabung dalam BEM Universitas Pembangunan Indonesia juga mengambil bagian membantu korban bencan. Tampak dari pantauan ppnisulut.org mahasiswa bergotong-royong mengumpulkan dan menyalurkan bantuan berupa makanan, pakaian bekas, dan uang tunai.



------------------------------------

Written By : Verra Karrame

Published By : LIT-FOKOM DPW PPNISULUT